Lembaga adat empat suku lingkar tambang PT Nusa Halmahera Minerals (NHM)—Pagu, Towiliko, Boeng, dan Modole—menolak aksi demonstrasi yang dilakukan Aliansi Peduli Demokrasi Maluku Utara (APDMU).
Penolakan ditunjukkan dengan menghadang massa aksi saat melewati Jembatan Kali Jodoh, Desa Gayok, Kecamatan Malifut, menuju front gate NHM.
Forum Masyarakat dan Karyawan Bersatu untuk Bangkit (FMKBB) juga menggelar aksi tandingan di Desa Tahane untuk mendukung pemulihan operasional NHM.
Junus Ngetje, perwakilan Lembaga Adat Empat Suku, menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan efisiensi NHM guna menstabilkan produksi dan memastikan hak-hak masyarakat serta karyawan dapat terpenuhi. “Sebagai pemilik hak ulayat, kami punya tanggung jawab menjaga wilayah tetap kondusif,” ujarnya.