Tiba-tiba ingat bikin serial tulisan ngopi santai soal tadi malam mahkamah konstitusi mengeluarkan keputusan menolak sengketa hasil pilwali Ternate 2024.
Keputusan itu bikin paslon 04 gigit bibir. Itu jelas, karena Permohonan mereka tidak dapat diterima, dan memuluskan jalan Pak Tauhid-Nasri sebagai Walikota dan Wakil Walikota Ternate.
Pak Tauhid ini, sosoknya kalem. Dia terlihat menarik dari kacamatanya, orangnya tidak banyak bercerita, tapi lebih banyak mendengar. Daribalik kacamatanya, ia punya daya kekeran yang kuat, tembus pandang ditengah badai .
Pak Tauhid juga Punya senyuman khas. Biasanya, senyuman pak Tauhid terlihat di awal pertemuan dengan siapapun. Karena hal pertama yang ia lakukan adalah senyum.
Pak Tauhid ini mantan Pegawai Pemerintah kota yang sudah mengabdi sejak lama, ia tahu betul problem-problem di Pemerintah kota. Tetapi, Pak Tauhid bekerja ter-arah. Tidak muluk-muluk…
Pak Tauhid, mungkin saja sangat tahu, didalam Pemerintahan pasti ada satu dua orang pegawai atau pejabat nya terafiliasi politik dengan lawan-lawan. Maka itu, Pak Tauhid pake kacamata untuk melihat mana yang tepat ditaruh di posisi yang benar. Seperti qoute managemen SDM terkenal “The right man on the right place”.
Ternate ini, selain kota rempah juga kotanya mantan karena bekas ibukota Provinisi. Ternate kota kecil, ada 4 pulau. Pulau besarnya di Ternate, lalu Hiri, Moti dan Batang Dua. Tidak ada industri besar, hanya mengandalkan jasa. Ekonominya kencang bikin orang cina, jawa, bugis, padang selalu tersenyum.
Apalagi. Ternate jadi pintu masuk utama ke Provinsi Maluku Utara. Hampir semua orang dari luar kota Ternate di provinsi ini menjadikan Ternate tempat refreshing, sebab hiburannya paling lengkap. Uangnya berputar sat-set.
Warga Ternate asyik. Kehidupan mereka sangat moderen, anak-anak muda nya hobi bergaul, banyak juga yang sudah sekolah tinggi.
Apalagi. Dikotanya Alan Darmawan penyanyi cuma 100 juta ini, anak-anak mudanya juga kreatif dan berbakat, hampir separuh dari anak mudanya pakai hape merek Apple. Mereka maju secara pemikiran kekinian. Karena sangat melek sosmed.
Maka itu. Sebetulnya. Ternate tidak terlalu rumit, hanya mungkin saja politisi-politisi anyaran yang membuatnya jadi komplikasi dan orang-orang yang lagi pansos yang suka ngemedsos, biar cuan.Hehe..
Kembalii ke Pak Tauhid. Di periode kedua ini, pak Tauhid sudah tidak punya waktu lagi untuk pencitraan, karena waktunya untuk membuktikan pengabdiannya.
Urusan sampah, tenaga kerja, kesehatan, pendidikan, memberdayakan ekonomi. Mungkin, jadi sektor yang akan dibenahi betul oleh Pak Tauhid-Nasri.
Pada akhirnya, Pak Tauhid selesai dengan tenang. Yah itung-itung mirip Pak Jokowi begitulah. Selanjutnya, tinggal siapa yang nantinya dapat hibah kacamata* hehe…
Serial tulisan menarik ada di ngopi santai