Gagal Ikut SNBP, Siswa SMA Negeri 3 Ternate Gelar Aksi Demo
Siswa SMA Negeri 3 Ternate menggelar aksi demonstrasi pada Rabu (5/2/2025) sebagai bentuk protes terhadap pihak sekolah.
Aksi ini dipicu oleh kegagalan operator sekolah dalam menginput nilai ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), yang menyebabkan seluruh siswa eligibel (memenuhi syarat, layak, atau dipilih) dari angkatan mereka tidak dapat mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.
Dalam aksi yang berlangsung di halaman sekolah, para siswa menyampaikan kekecewaan mereka atas kelalaian ini. Mereka menilai bahwa usaha mereka selama tiga tahun dalam menjaga nilai rapor sejak kelas 10 hingga kelas 12 menjadi sia-sia karena tidak dapat mengikuti jalur seleksi tanpa tes tersebut.
“Kami sudah berjuang mempertahankan nilai dari kelas 10 hingga kelas 12 agar bisa ikut SNBP. Tapi sekarang, karena kelalaian sekolah, kami kehilangan kesempatan tanpa bisa berbuat apa-apa,” ujar Reza, yang mewakili siswa kepada statusternate.com.
Dalam aksi tersebut, siswa meminta pihak sekolah bertanggung jawab atas kesalahan ini dan mencari solusi agar mereka tetap bisa mengikuti SNBP. Mereka juga menuntut transparansi dalam pengelolaan data akademik siswa agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada kejelasan apakah ada langkah konkret yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini.
Para siswa berharap pihak sekolah dapat segera menemukan jalan keluar agar mereka tetap memiliki kesempatan mengikuti seleksi perguruan tinggi. Mereka juga meminta agar sistem penginputan nilai ke PDSS lebih diawasi dan tidak lagi bergantung sepenuhnya pada satu operator, guna mencegah kelalaian serupa di masa mendatang.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting akan pentingnya ketelitian dan profesionalisme dalam mengelola data akademik siswa, karena kesalahan sekecil apa pun bisa berdampak besar terhadap masa depan mereka.
2 Komentar
UPPP, drg bkg rpat dri tdi trg bku tunggu smpe mmpos me trada kabar eh
Tahun ini parah… Sebab bukan hanya di ternate… Daerah jawapun demikian dan penyebabnya adalah perkara yg sama, kelalaian operator ataupun pihak sekolah… Parahnya lagi adalah… Sebb guru sibuk menjadi konten creator😆😆 kan parah….alhamdulillah di sekolah kami berjalan lancar… Walaupun d pelosok… Dan untuk adik2 cerdas yang protes..semoga segra ada jalan kluarnya…😊😊 Semangat gapai mada depan…