Kelenteng Thian Hou Kiong adalah salah satu bangunan bersejarah di Ternate yang menjadi simbol kerukunan umat beragama sekaligus bukti keberadaan komunitas Tionghoa di wilayah ini. Berdiri megah di kawasan Kampung Cina, kelenteng ini tidak hanya menjadi tempat ibadah bagi umat Konghucu, tetapi juga destinasi wisata sejarah dan budaya.

Sejarah Kelenteng Thian Hou Kiong

Kelenteng Thian Hou Kiong dibangun pada tahun 1650, menjadikannya salah satu kelenteng tertua di Indonesia Timur. Pendirian kelenteng ini berawal dari kedatangan komunitas Tionghoa yang menetap di Ternate sebagai pedagang rempah-rempah. Sebagai bentuk penghormatan kepada Dewa Laut, Thian Hou Sheng Mu, yang diyakini melindungi pelaut dan pedagang, komunitas Tionghoa mendirikan tempat peribadatan ini.

BACA JUGA :  Keluarga Sultan

Awalnya, bangunan kelenteng terbuat dari kayu sederhana. Namun, seiring waktu, struktur bangunan direnovasi dan diperluas, mengikuti gaya arsitektur tradisional Tionghoa yang khas. Ornamen-ornamen yang menghiasi kelenteng mencerminkan perpaduan nilai-nilai spiritual dan seni budaya.

Makna Arsitektur

Kelenteng Thian Hou Kiong memiliki arsitektur khas Tionghoa, dengan atap melengkung bertingkat dan ornamen naga yang menghiasi puncaknya. Warna merah yang mendominasi bangunan melambangkan keberuntungan dan kebahagiaan.
Di bagian dalam, terdapat altar utama yang didedikasikan untuk Dewi Thian Hou, diapit oleh patung dewa-dewa lain seperti Dewa Bumi dan Dewa Pelindung. Ruang sembahyang dihiasi dengan lilin besar, hio, dan lentera-lentera tradisional.