–        
HP Futures
Initiative memprakarsai pertemuan lebih dari 100 pakar pendidikan dan pembuat
kebijakan di seluruh dunia untuk mengatasi kesenjangan pembelajaran global

foto oleh HP Futures

Laporan penting
yang dikeluarkan HP Futures yang dikeluarkan hari ini oleh konsorsium para ahli
global menyatakan bahwa Indonesia dan negara-negara di seluruh dunia perlu
mendorong investasi di pendidikan meskipun tengah menghadapi tantangan ekonomi.

Rekomendasi ini didasarkan pada
penelitian ekstensif termasuk studi tahun 2020 dari Washington Center for
Equitable Growth yang menemukan bahwa setiap 1 dolar AS yang dibelanjakan untuk
pendidikan menghasilkan pengembalian sebesar 1,66 dolar AS dalam aktivitas
ekonomi di kemudian hari dengan efek yang lebih besar selama resesi.

foto oleh HP Futures

HP Futures initiative yang
diprakarsai oleh pemimpin teknologi global HP dalam kemitraannya dengan Global
Learning Council dan T4 Education telah mengumpulkan lebih dari 100 pakar
pendidikan dan pembuatan kebijakan termasuk mantan kepala negara, menteri pendidikan,
akademisi, pendidik, dan pemimpin dari LSM dan pengusaha dari seluruh dunia,
termasuk Indonesia. Tujuan kegiatan ini, yaitu untuk mengembangkan serangkaian
rekomendasi praktis untuk menutupi kesenjangan pembelajaran, terutama karena
dunia sedang menuju kegagalan untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Perserikatan Bangsa-Bangsa/SDG’s nomor 4 untuk mencapai pendidikan berkualitas
universal pada tahun 2030.

Menurut Bank Dunia, di Indonesia pada
tahun 2019, tepat sebelum pandemi, 35% anak-anak di usia tingkat akhir sekolah
dasar (SD) tidak cakap membaca. Padahal, meningkatnya secara pesat AI Generatif
atau kecerdasan buatan dan otomatisasi telah mengubah ekonomi global, sementara
kurikulum pendidikan masih merujuk pada kebutuhan ekonomi di abad ke-20.

HP Futures initiative berupaya
mengatasi tantangan ini, dan laporan perdana menyarankan tindakan yang dapat
meningkatkan akses terhadap pendidikan yang baik. Tindakan ini meliputi:

1)     Mendesain
ulang sistem pendidikan dalam rangka menciptakan sekolah dan kurikulum yang
sesuai untuk masa depan. Rekomendasi utama meliputi: memiliki pendekatan yang
benar-benar efektif terhadap AI; menerapkan sistem sekolah hibrida dengan
campuran format pembelajaran sinkron dan asinkron; memusatkan keterampilan
belajar sosial dan emosional dalam kurikulum; tidak lagi mencerminkan sistem
industri yang ketinggalan zaman dengan memisahkan mata pelajaran; mereformasi
penilaian untuk memastikan kesetaraan hasil yang lebih besar; mereformasi
kurikulum untuk berfokus pada penanaman rasa tanggung jawab pada kaum muda
dalam menangani krisis iklim.

BACA JUGA  Literasi Keuangan dan Kripto: Rahasia Gen Z Mengelola Masa Depan

2)     Memberikan
intervensi pada tahun-tahun awal untuk membantu kaum muda yang kurang beruntung
dalam mendapatkan keahlian ekonomi berbasis pengetahuan dan keahlian yang tidak
dapat digantikan oleh kecerdasan buatan (AI-Proof)
dari usia dini

3)     Memenuhi
komitmen yang ada terhadap hal-hal mendasar di pendidikan, termasuk menyediakan
pendidikan prasekolah universal dan memastikan transisi anak perempuan ke
pendidikan menengah.

4)     Mengembangkan
sistem penilaian dan pengumpulan data nasional yang merupakan investasi paling
efektif di pendidikan saat ini.

5)      Subsidi
peralatan/teknologi pendidikan yang membantu siswa mendapatkan pendidikan baca
tulis dan menghitung, termasuk akses pembelajaran bahasa untuk seluruh siswa

6)     
Berinvestasi dalam berbagai inisiatif peningkatan
keterampilan guru, termasuk memerangi kemampuan digital yang rendah di kalangan
guru, dan memungkinkan para pengajar untuk beradaptasi pada era pengajaran
berbasis teknologi pendidikan dan artificial
intelligence
(AI)

Menanggapi laporan HP Futures, HP
memperkenalkan program baru untuk meningkatkan pengembangan kompetensi digital
pada generasi mendatang, meliputi: HP Read.ai, yang menjawab tantangan
peningkatan literasi dasar dengan memberdayakan guru untuk menciptakan solusi
melalui penelitian, design thinking,
dan memanfaatkan AI Generatif; dan HP EdTech Incubator, yang mendukung
penskalaan program teknologi pendidikan yang berdampak di seluruh dunia dengan
menyediakan pelatihan, inkubasi, dan bimbingan bagi para pendidik terpilih.

Chief Commercial Officer at HP &
HP Futures Chair David McQuarrie mengatakan bahwa dengan lanskap yang berkembang pesat dan didorong oleh AI dan inovasi
teknologi lainnya membuat generasi mendatang membutuhkan keterampilan dan
kefasihan digital yang akan memungkinkan mereka untuk berkembang di abad ke-21.
Tujuan kami dengan HP Futures initiative adalah untuk memberikan rekomendasi
yang berdampak untuk mendorong aksi nyata menuju pendidikan yang lebih adil dan
inklusif.

Di saat yang bersamaan, Founder &
CEO of T4 Education Vikas Pota secara tegas mengatakan,” merupakan skandal
internasional bahwa fakta dalam 2 dekade menuju abad ke-21, 70% anak-anak di
seluruh dunia tidak dapat membaca dan memahami tulisan sederhana pada usia 10
tahun. Mengeluarkan anggaran bukan hal yang mudah di tengah-tengah waktu sulit,
namun investasi di dunia pendidikan adalah investasi bagi masa depan sebuah
bangsa dan dunia. Penuhi keterampilan guru dan murid. Saya berharap ini dapat
menjadi komitmen yang dibuat oleh seluruh bangsa untuk generasi mendatang.”

BACA JUGA  Revelina Sihombing: Mengukir Mimpi Melalui Digital Marketing

Metodologi

HP Futures initiative mempertemukan
lima dewan selama periode enam bulan pada akhir tahun 2023 dan awal tahun 2024,
yang terdiri dari para ahli pendidikan dan pembuat kebijakan. Setiap dewan
mengadakan diskusi panel lintas budaya serta mengeksplorasi tantangan
pendidikan global yang dihadapi saat ini melalui sudut pandang spesifik. Semua
memiliki tujuan bersama untuk menghasilkan laporan yang berisi wawasan dan
rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti bagi pemerintah global, pembuat
kebijakan pendidikan, dan para “sector leader.”

Lima Dewan HP Futures:

●      
Dewan Sekolah Masa Depan, dipimpin bersama oleh
CEO, Junior Achievement (JA) Worldwide and Co-Author Modern Achievement Asheesh
Advani dan Director in Government Affairs Advocacy Strategy HP Tunde Agboke

●      
Dewan EdReform, dipimpin bersama oleh Managing
Director, Partnership for Education at Cambridge University Press &
Assessment Jane Mann, dan HP Global Policy and Strategy Director, International
Organisations HP Markus Schwertel

●      
Dewan Keterampilan Ekonomi Berbasis Pengetahuan
dipimpin bersama oleh CEO of NGO Teach A Man To Fish Nik Kafka, dan Global Head
of Social Impact HP Michele Malejki

●      
Dewan Pengentasan Kemiskinan
Pembelajaran/Learning Poverty dipimpin bersama oleh Vice President
International Programs at Save the Children US David Barth, dan Director
Strategy & Planning HP Ify Afe.

●      
Dewan EdTech Bagi Guru, dipimpin bersama oleh
Senior Vice Provost Columbia University Soulaymane Kachani, dan Director
Government Affairs & Public Policy HP Giulia Buttini.

Laporan
lengkap  HP Futures dapat diunduh di
sini:
https://hpfutures.com/

CATATAN
UNTUK EDITORS

TENTANG HP

HP Inc. (NYSE:
HPQ) adalah pemimpin teknologi global dan pencipta solusi yang memungkinkan
orang mewujudkan ide-ide mereka dan terhubung dengan hal-hal yang paling
penting. Beroperasi di lebih dari 170 negara, HP menyediakan berbagai perangkat
inovatif dan berkelanjutan, layanan, dan langganan untuk komputasi pribadi,
pencetakan, pencetakan 3D, kerja hibrida,
gaming
, dan lainnya. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi:  http://www.hp.com.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES