Statusternate.com – Calon Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti ingin PSSI mengikuti cara Jepang dan Australia dalam proses pembangunan sepakbola di Indonesia.

Pernyataan tersebut disampaikan La Nyalla dalam sesi pemaparan visi-misi di hadapan seluruh Asprov PSSI di Lagoon Garden, Hotel Sultan, Jakarta.

Dalam acara tersebut, Nyalla menyampaikan bagaimana Jepang dan Australia membangun sepakbola dengan program jangka panjang. Pria berusia 63 tahun itu menegaskan bahwa target yang tinggi tidak bisa diraih dengan cara instan.

Selain itu, pria kelahiran 1959 itu juga mengatakan bahwa Indonesia harus memiliki kompetisi berjenjang, yang dimulai dari kompetisi usia muda hingga liga profesional.

“Pada 2005, Presiden JFA (Federasi Sepakbola Jepang) saat itu, Saburo Kawabuchi, mengumumkan target federasi, yaitu menjadi Juara Piala Dunia 2050. Bayangkan, rentang waktunya 2005-2050. Artinya sebuah target tinggi tak bisa dicapai dengan instan.” kata La Nyalla.

“Dan tahapan penting yang dilakukan Jepang adalah memastikan semua program football development berjalan sesuai standar kualitas dalam koridor technical development.” tambah pria kelahiran 1959 itu.

“Tahun 2015, Australia membuat Whole of Football Plan yang dirancang selama 20 tahun ke depan. Targetnya bukan Timnas Australia menjadi juara Piala Dunia, tetapi sepak bola menjadi olahraga paling populer di Australia pada 2035.” kata Alumni Universitas Brawijaya itu.

“Mengapa menjadikan sepak bola sebagai olahraga paling popular di Australia menjadi target federasi? Karena secara logika, ketika semakin banyak orang bermain sepak bola di level terendah, maka kualitas di level tersebut akan semakin meningkat.” tambahnya.

“Meningkatnya kualitas di level akar rumput ini, otomatis akan meningkatkan pula kualitas di level-level yang lebih tinggi. Dari situ kemudian prestasi akan bisa diraih.” tutup Calon Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 itu.

(*) Edwin Fatahuddin