Statusternate.com – Gerakan aktivis Maluku Utara di Jakarta, berencana menggelar aksi di kantor DPP PDI Perjuangan, kawasan Cikini dan lenteng agung Jakarta, pada Senin (30/1) .

Dalam aksinya, mereka berencana mendesak Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri untuk memberhentikan Kuntu dari Partai juga keanggotannya di DPRD Provinsi Malut.

“Meminta Ibu Megawati Soekarno Putri panggil dan evaluasi serta copot kader PDI Perjuangan Maluku Utara yakni ketua DPRD Provinsi Maluku Utara, Kuntu Daud” Kata Korlap M.Reza.

Baca Juga : Kuntu Daud PDIP Bicara Nakes Komunis

Kemudian, Statetment Kader PDIP dengan menganggap Nakes Komunis telah merusak citra Partai. Mereka sangat mengecam itu.

Korlap Gerakan Aktivis Maluku Utara di Jakarta, yang dihubungi statusternate.com membenarkan rencana aksi. Saat ditanya, soal kabar itu. Iya menjawab singkat. “Iya benar” Demikian M.Reza, Jumat (27/1).

Baca Juga : Ucapan Komunis Berbuntut Panjang, Nakes Polisikan Ketua DPRD Malut Kuntu Daud

Sebelumnya, Ketua DPRD Provinsi Malut Kuntu Daud menyebut Nakes Komunis saat ia di wawancarai media dalam menanggapi aksi boikot IGD. Disitu kuntu menyebut Nakes komunis

yang tega melakukan hal begitu hanya komunis”  Demikian Kuntu kepada wartawan.

Ucapan Kuntu itu, berlanjut panjang. Nakes yang sakit hati lalu kemudian melaporkan Kuntu ke Ditreskrimsus Polda Malut dengan nomor laporan STTL/02/1/2023/Ditreskrimsus.

Baca Juga : Karena Komunis, Banteng Minta Maaf

Sementara itu, lewat Ketua DPD PDIP Malut Muhammad Senen, langsung mengklarifikasi dan meminta maaf kepada Nakes.

“Jadi sebagai ketua partai, saya meminta maaf kalau statemen Ketua DPRD Maluku Utara kemarin kemudian digoreng akhirnya menjadi sebuah isu besar bahwa kesalahan itu ada di Ketua DPRD. Sebagai ketua partai saya meminta maaf kepada seluruh tenaga kesehatan (nakes RSUD CB,” Demikian Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Maluku Utara, Selasa (24/1)