Statusternate.com – Gempa yang terjadi di 150 km barat laut Tobelo pada Rabu (18/1) sempat disebut-sebut membawa ancaman tsunami.
Kabar itu dirilis oleh Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS). Lembaga itu mengatakan sebuah gempa mengguncang Indonesia, pada kedalaman 60 kilometer dan bermagnitudo sekitar 7.0 SR.
Usai gempa. Informasi baru kembali dirilis oleh administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS yang mengatakan gempa tersebut dapat memicu tsunami di pesisir Indonesia.
Namun, pihaknya kini mengatakan tidak ada kemungkinan terjadinya tsunami. Demikian dilansir nhk.or.jp
Pusat peringatan tsunami pasifik NWS honolulu HI juga menerbitkan informasi waspada tsunami dalam beberapa jam. Namun kemudian pihaknya mengatakan tidak ada kemungkinan terjadi. Anda bisa membaca Notifikasi NWS Honolulu yang di monitor statusternate.com -> Laporan lengkap
BMKG Melaporkan Kejadian dan Parameter Gempabumi:
Hari Rabu 18 Januari 2023 pukul 15.06.14 WIT wilayah Laut Maluku diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M7,0. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,80° LU ; 127,03° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 124 Km arah Selatan Kota Melonguane, Sulawesi Utara pada kedalaman 71 km
Jenis dan Mekanisme Gempabumi:
BMKG Malut menerbitkan rilis jenis dan mekanisme gempa yang terjadi. Dalam catatannya, BMKG mengungkapkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah dipicu oleh deformasi batuan dalam Lempeng Laut Maluku
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser ( strike-slip ).
Rekomendasi:
Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.
