Statusternate.com – Gunung Anak Krakatau kembali erupsi muntahkan lava pijar yang disertai semburan abu vulkanik dengan ketinggian 100 hingga 3.000 meter.

Gunung berapi yang berada di Selat Sunda tersebut meletus pada Rabu siang, (4/1) sekitar pukul 14:10 WIB. Letusan Gunung Anak Krakatau dengan tinggi kolom abu teramati mencapai 100 meter atau di atas puncak 257 meter di atas permukaan laut.

Baca Juga : Kelabui Publik, Jasri Usman Hanya Parkir Kendaraan Dinas di Kantor Walikota

Berdasarkan Informasi dan Sumber data dari KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Api Anak Krakatau, Desa Hargo Pancoran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Lampung erupsi dengan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur.

Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi 20 detik. Sebelum memuntahkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter, pada pukul 14.10 WIB, Gunung Anak Krakatau juga sempat mengeluarkan abu setinggi kurang lebih 100 m di atas puncak (sekitar 257 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur.

Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau, Andi Suardi, mengatakan selama dua hari terakhir terjadi tiga kali erupsi.

“Kemarin pukul 16.38 WIB dan hari ini pukul 14.10 dan 15.09 WIB,” kata Andi Suardi, dalam resmi dilansir statusternate.com dari PVMBG, Kamis (5/1)

Andi Suardi menjelaskan, erupsi Gunung Anak Krakatau terjadi akibat curah hujan tinggi yang mengguyur area kawah gunung anak krakatau sehingga membuka celah letusan besar.

“Statusnya masih sama masih siaga III, erupsi yang terjadi itu masih tergolong normal. Kami berharap masyarakat tidak panik,” ungkap Andi Suardi.